Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II
KOSEKHANUDNAS II singkatan dari Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II merupakan salah satu bagian komando utama terpenting dalam kekuatan Markas Besar TNI dan TNI Angkatan Udara dibawah jajaran KOHANUDNAS. Kosekhanudnas II berfungsi sebagai mata dan telinga yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah pertahanan udara dua Indonesia. Kosekhanudnas II didirikan pada 9 Februari 1962. Sekarang ini Kosekhanudnas II membawai lima satuan RADAR Militer yaitu:
1. Satuan RADAR 221 (Ngliyep)
2. Satuan RADAR 222 (Ploso)
3. Satuan RADAR 223 (Balikpapan)
4. Satuan RADAR 224 (Kwandang)
5. Satuan RADAR 225 (Tarakan)
Dalam melaksanakan tugasnya Kosekhanudnas II selain didukung oleh Satuan Radar Militer TNI-AU yang ditempatkan di berbagai daerah, Kosekhanudnas II juga telah mengintegrasikan data dari radar-radar sipil sebagian wilayah Indonesia antara lain:
1. RADAR Ambon
2. RADAR Kendari
3. RADAR Manado
4. RADAR Makassar
5. RADAR Balikpapan
6. RADAR Banjarmasin
7. RADAR Surabaya
8. RADAR Waingapu
9. RADAR Yogyakarta
10. RADAR Bali
Sehinga selama 24 jam jajaran Kosek II dapat melakukan pengamanan dan pemantauan aktivitas pesawat di wilayah udara melalui radar Kosek Hanudnas II,baik pesawat-pesawat yang memasuki maupun yang akan memasuki wilayah udara yang menjadi tanggungjawab Kosek II.
Daftar Panglima Kosekhanudnas II:
------------------------------------------------
1. Mayor PNB Ibnoe Soebroto 1963-1964
2. Letkol PNB Loely Wardiman 1964-1966
3. Letkol PNB Sukardi 1966-1966
4. Letkol PLLU B.Wardoyo 1966-1967
5. Letkol PNB Moedjio 1967-1969
6. Letkol PNB Mawardi 1969-1971
7. Letkol PNB Sugiantoro 1971-1975
8. Letkol PNB W.Suharso 1975-1979
9. Kolonel PNB Dibjo Purwodiprodjo 1979-1983
10. Kolonel PNB Achmad Fuad 1983-1986
11. Kolonel PNB Rusmali Arifin 1986-1990
12. Kolonel Sudiarto 1990-1991
13. Marsekal Pertama TNI Mudjiono Said 1991-1995
14. Marsekal Pertama TNI Sonny Rizani 1995-1998
15. Marsekal Pertama TNI Harry R.Gamdani,SE,S.IP 1998-2000
16. Marsekal Pertama TNI M.Basri Sidehabi 2000-2001
17. Marsekal Pertama Ganjar Wiranegara 2001-2003
18. Marsekal Pertama TNI Pandji Utama 2003-2006
19. Marsekal Pertama TNI Adityawarman 2006-2008
20. Marsekal Pertama TNI John D.Sembiring 2008-2010
21. Marsekal Pertama TNI Abdul muis 2010-sekarang
*********************************************************21. Marsekal Pertama TNI Abdul muis 2010-sekarang
BANGUNAN BAJA SOC II
Kosekhanudnas II memiliki sebuah ruangan yang digunakan untuk pengendalian Operasi Pertahanan Udara bernama Sector Operation Center (SOC)/Pusat operasi sektor(POSEK).
SOC merupakan jantung dari operasi udara wilayah II yang dilaksanakan oleh Kosekhanudnas II dan jajarannya. SOCII/POSEK dipimpin oleh seorang KAPOSEK. Sekarang ini SOCII/POSEK dibawah pimpinan Letkol Lek Bambang Sugiarto. Kaposek bertanggungjawab langsung kepada Panglima Kosekhanudnas,untuk situasi keamanan udara wilayah kosek II.
Bila dilihat dari luar maka bangunan SOC II memiliki bentuk kotak (persegi) seperti kubus besar. Di dalam SOC terdapat begitu banyak perangkat elektronik yang dikendalikan beberapa personel. Di ruangan itulah sistem komputer, komunikasi, komando, kendali dan informasi, dari sistem pertahanan udara nasional memainkan perannya.
Memang sudah menjadi resiko bagi setiap personel Angkatan Udara, khususnya Kosekhanudnas II untuk siap setiap saat. Untuk mempertahankan wilayah udara NKRI, para personel SOC harus 24 jam duduk di dalam gedung SOC yang dingin dan sepi untuk memantau musuh negara yang mencoba menyusup dari udara.
LSD (Large Screen Display) adalah sebuah layar eletronik dalam SOC, yang memvisualisasikan situasi wilayah udara nasional, berdasarkan pada hasil pantauan satuan radar. LSD telah didesain untuk mampu memantau seluruh pergerakan pesawat yang berhasil dirangkap satuan radar militer dan radar sipil dalam jajarannya.
Visualisasi dalam LSD dihubungkan dalam enam buah console yang masing-masing memiliki monitor dan personel yang mengawaki. Setiap console memiliki fungsi masing-masing. Console 1 berfungsi sebagai alat air surveillance, yaitu untuk melaksanakan pengamatan udara. Console 2 berfungsi sebagai alat identifikasi target pesawat yang tertangkap oleh radar yang memiliki link dengan SOC. Console 3 sebagai sebagai Console Commander, yang berfungsi untuk penyerahan sasaran antar Pusat Operasi Sektor yang dioperasikan oleh perwira radar. Semua console serta LSD dikendalikan oleh sebuah komputer utama.
Selain mengunakan sistem BSOC,SOC II telah ditingkatkan kemampuannya dengan sistem TDAS (Transmission Data Air Situation) karya anak bangsa sendiri oleh PT. ITS Surabaya,dan THALES buatan dari prancis,sehingga SOC II mampu memantau hasil pengamatan radar sipil, selain radar militer,secara real time. Kedua peralatan tersebut memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Integrasi radar sipil dan militer
2. Memproses data dari radar udara merek apapun
3. Penampilan data terpusat dan real time
4. Integrasi dengan Flight Plan dan Flight Clearance
5. Prediksi lintasan pesawat hingga x detik ke depan
Beberapa personel dengan penuh perhatian memonitor setiap perkembangan situasi berdasarkan informasi radar dan apa yang mereka bisa lihat di LSD, secara terus menerus. Para personel yang ada di SOC II juga memiliki jalur komunikasi dengan para personel yang mengawaki radar, pesawat buru sergap, peluru kendali dan meriam pertahanan udara. Sehingga bila terjadi bahaya mengancam, setiap unsur akan bertindak dengan cepat dalam satu komando kendali Panglima Kosekhanudnas II yang memonitor dari SOC.
mantap!!
BalasHapusNITTI JAYA ANTARIKSE
waduh mas.. mas.. data radar ko di umbar gini, ancur negara kita, piye to mas..ni blogspot punya nya barat mas ta sadap lagi nanti
BalasHapusLaporkan saja nih ke popunas
BalasHapusOm ga sekalian aja di beberapa kekuatan perang di Indonesia?
BalasHapusMantap
BalasHapus